Sebelum dipulangkan ke tanah air, 5.000 WNI/TKI overstay dan TKI bermasalah itu sebagian pernah menghuni kolong jembatan Khandara, Jeddah. Ada yang ditampung di Tarhil (penampungan kantor Imigrasi Jeddah) dan sebagian besar berada di Gedung Madinatul Hujjat, Jeddah (bekas asrama haji yang dulu digunakan jemaah haji Indonesia.
adanya arus WNI/TKI dari tempat lain di Arab Saudi yang terkonsentrasi ke Jeddah.
"Gedung Madinatul Hujjat bisa menampung 5.000 orang yang letaknya bersebelahan dengan Tarhil dan kini hanya diisi oleh para WNI/TKI overstay untuk proses pendataan kepulangan melalui pembebasan denda serta exit permit," ujar Jumhur.
KM Labobar milik PT Pelni yang akan mengangkut pemulangan 2.927 WNI/TKI overstayer dan TKI Bermasalah berkapasitas 3.080 penumpang, berangkat dari Jakarta menuju Jeddah pada Minggu (10/4) dan akan tiba di Pelabuhan Jeddah pada Rabu (25/4).
Pemulangan 2.927 WNI/TKI overstayer dan TKI bermasalah dengan KM Labobar itu, lanjut Jumhur, membutuhkan biaya sebesar Rp24,5 Miliar yang keseluruhannya ditanggung pemerintah. Adapun penanganan di lapangan melibatkan Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) dan BNP2TKI.
Ditambahkan, di seluruh Arab Saudi kini ada sekitar 40-50 ribu WNI/TKI Overstay dan TKI bermasalah. Dari jumlah itu yang ada di Jeddah saja lebih 25 ribu orang, akibat adanya arus WNI/TKI dari tempat lain di Arab Saudi yang terkonsentrasi ke Jeddah.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar